Sabtu, 27 April 2013

Pendidikan dalam Persfektif Ekonomi

http://thumbs.dreamstime.com/thumblarge_323/1224192828gwb8Ja.jpg
A. Latar Belakang

      Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, alinea ke 4: tujuan negara adalah untuk memajukan kesejahtraan Umum,Untuk itu diperlukan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan;Potensi peserta didik merupakan “Harta Karun yang terpendam” (UNESCO); Dengan melalui proses “Otak manusia” akan berkembang menjadi Kompetensi yang mengagumkan; Setiap negara penyelenggaraan pendidikan mempunyai ciri masing-masing (Latar belakang filosofis, Budaya, dan Tujuan);
   
      Dalam era globalisai pedidikan telah menjadi andalan semua bangsa dalam menghadapi “persaingan dunia”;
    *
      Sejak Unisofyet meluncurkan Sputnik ke angkasa. Amerika berjuang mengejar kemajuan yang dicapai Unisofyet tersebut, dengan merubah anggaran pendidikan dengan kenaikan 3,7% pertahun persiswa (1960-1988), dimana pada saat itu juga ditemukan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK); Indonesia menuju ke arah yang benar dengan menaikan anggaran pendidikan minimal 20% berdasarkan undang-undang, tetapi penggunaan kurikulum sangat dinamis dalam 10 tahun terakhir ini.
    *
      Pendidikan sebagai salah satu sektor pembangunan yang terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi.
Menurut Inglehart
    *
      Pengembangan Ekonomi tidak hanya mengakibatkan industrialisasi tetapi juga, urbanisasi, pendidikan masal, lapangan kerja yang spesifik, birokrasi, dan pengembangan komunikasi, yang selanjutnya secara luas akan mengubah budaya, sosial dan politik;
    *
      Artinya bahwa jika ingin merubah kondisi bangsa agar kompetitif, maka harus melalui pendidikan (termasuk perbaikan proses dan kebijakan anggaran). Pemerintah sudah pada jalur yang benar dalam hal anggaran pendidikan, dengan indikator adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari APBN untuk SD dan SMP, sedangkan Pemda DKI Jakarta juga telah menganggarkan dalam APBD melalui Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) untuk sekolah negeri pada jenjang SD, SMP, SMA, SMK. walaupun untuk SMA masih dirasa kurang memadai.
Faktor Pendukung
Dukungan kearah perbaikan pendidikan di Indonesia:
   1.
      Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentangf sistem pendidikan Nasional anggaran pendidikan minimal 20%;
   2.
      Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen, salah satu pasal mentebutkan bahwa kualifikasi minimal untuk guru TK, SD, SMP dan SMA/SMK, adalah SI atau D4, dan adanya sertifikasi Guru dan Dosen.
   3.
      Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan. dan peraturan-peraturan mentri lainnya.
B. Hubungan Pendidikan dan Dunia Kerja
   1.
      Peranan pendidikan dalam mempersiapkan manusia untuk pekeerjaan bayaran;
   2.
      Interaksi antara pendidikan dan pekerjaan produktif, khususnya peranan pekerjaan dalam proses pendidikan;
   3.
      Teaching industry sebagai basic Link and Match antara dunia pendidikan dan dunia kerja terutama pada SMK;
   4.
      World Development (1990) bahwa peningkatan pendidikan, kesehatan, dan gizi akan mengurangi kemiskinan.
International Bureau of Education (IBE)-UNESCO (1992)
Terdapat 4 tipologi intaraksi:
   1.
      Kurikulum sekolah dan pekerjaan produktif adalah kegiatan sejajar dan terpisah;
   2.
      Kurikulum sekolah mengikuti pekerjaan produktif dan disusun sesuai dengan ketrampilan yang kan dikembangkan;
   3.
      Pekerjaan produktif mengikuti kurikulum sekolah dan menjawab tujuan pendidikan;
   4.
      Kurikulum sekolah dan pekerjaan terpadu.
Pertumbuhan Ekonomi
Inglehart: perkembangan ekonomi mengakibatkan dua hal:
   1.
      Menumbuhkan deomkratisasi yang akan memberi dan meningkatkan perubahan struktur sosial yang dapat memobilisasi partisipasi masa,
   2.
      Perubahan budaya yang akan membantu kestabilan demokrasi.
Peranan Pendidikan
Membangun totalitas kemampuan manusia.
   1. Cognitive learning
   2. Effective development
   3. Practical Competence
Oleh karena itu pendidikan mempunyai peran:
   1. Faktor penentu kemajuan bangsa di masa depan;
   2. Salah satu bentuk investasi modal manusia (human invesment) dalam menentukan kualitas SDM dalam pembangunan ekonomi,
Menurut Romer (1991),”Modal manusia merujuk pada stok pengetahuan dan ketrampilan berproduksi seseorang”. Pendidikan adalah satu cara dimana individu meningkatkan modal manusianya. Semakin tinggi pendidikan seseorang, diharapkan stok modal manusianya semakin tinggi.
C. Pembiayaan Pendidikan
    * Permasalahan pendidikan terjebak pada keterbatasan anggaran, adanya tarik menarik antara program fisik atau non-fisik.
    * Anggaran pendidikan 20% menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, sebenarnya bukan bertitik tolak pada besaran persentasi anggaran tetapi yang lebih penting lagi untuk apa anggaran tersebut. Maka diperlukan grand design program kegiatan.
    * Sesuai dengan Undang-undang, bahwa pembiayaan pendidikan ditanggung Oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.
D. Realitas
Pada umumnya sektor swasta melihat investasi modal fisik sebagai satu-satunya faktor utama dalam pengembangan dan akselerasi usaha. Untuk memenuhi kebutuhan modal manusianya cenderung mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri.
E. Kesimpulan
    * Komitmen yang kuat dari semua fihak dalam membangun pendidikan adalah salah satu kunci keberhasilan pembangunan ekonopmi suatu negara,
    * Pendidikan meningkat, competensi meningkat, human capital meningkat
    * Pendidikan meningkat pertumbuhan ekonomi meningkat negara kuat.
F. Saran-saran
    * Pemerataan pendidikan seluas-luasnya
    * Peningkatan pemberdayaan lembaga pendidikan masyarakat (community college), melalui pendidikan non formal/informal.
    * Pinjaman lunak bagi usaha kecil
    * Program yang berbasis masyarakat kecil.
Sumber : virgana.wordpress.com